Minggu, 10 April 2011

agama itu mempersatukan.

 -love is my religion-

selamat malam :)
baru saja pulang dari kongkow kongkow dengan rekan sejawat nih. tumben. ya, memang tumben sekali malam minggu kali ini bisa berkumpul bareng-bareng.

ah,
jadi tadi di sela-sela menunggu orderan nasi goreng babi datang saya ngobrol santai dengan seorang teman. topiknya tentang agama (santai banget ya topiknye?). kami berdua sama-sama kristen dan punya pacar muslim. ya, lalu ada apa dengan hal itu?
buat kami nggak ada apa-apa. buat keluarga kami itu belum tentu nggak ada apa-apa.
jadi flashback beberapa bulan lalu waktu mamah lagi liburan di jogja. doski sempet nanya sesuatu yang cukup bikin saya pura-pura budek.

"dek, pacar adek mana sih? mama pengen kenalan.."
glek! *nelen ludah*

"apa? pacar adek muslim? terus bagaimana itu nanti?"
fufufufu.. *siyul siyul*

"pikir ke depan lah dek, gimana nanti menikahnya kalau beda?"
"mah adek mandi dulu yah!" *ngloyor*

nah, saya yang pacaran tapi orang lain yang repot. terus ini hidup saya atau bukan sih? kalau memang hidup saya kenapa banyak tokoh yang berusaha mengendalikan tokoh utamanya, which is me..
dan ternyata pemikiran seperti ini juga ada di benak (cailah..) temen saya. kami sama sama punya masalah dengan pihak keluarga yang kurang suka dengan perbedaan agama dalam hubungan kami.
saya dan dia tergelitik untuk berpikir..
berpikir bahwa manusia itu angkuh dan arogan. dengan lantangnya menyerukan bahwa agamanya yang paling benar (baik secara verbal maupun non verbal), dengan kebutaannya menyimpulkan bahwa tidak ada agama yang paling baik selain agama yang dipeluknya. oh yaaaa.. *yawn*
saya nggak suka!
saya nggak suka sama sifat seperti itu, saya nggak suka sama pemikiran kayak gitu, saya nggak suka orang orang terkasih saya punya pikiran dan sifat kayak gitu :(
buat saya TUHAN itu Universal.
Dia nggak pernah milih milih memberi kasih sayangnya, dia nggak pandang bulu, suku, agama, ras, jabatan, tingkat kecerdasan, muke lu jelek apa cakep, gaya lu alay apa kagak, blah blah blah..
saya merasakan kasih sayangnya, temen saya juga, dia juga, kamu juga..jadi lebih baik jangan bersikap sombong dan angkuh seraya berteriak kalau "agama" ini/itu yang paling bener, apalagi kalo ibadah masih males-malesan dan dengan entengnya nasehatin orang lain soal agama. BLAH! muke lu jauh sob..

jadi intinya saya cuma mau bilang (agak ngutip perkataan Anissa di pilm CIN(t)A) :

"beda beda agama, beda beda suku kalau diliat dari titik yang tepat akan terlihat indah"
*sujud salut ke yang buat skenariooooonya*

ps : mencantumkan agama di KTP juga nggak penting penting amat kayaknya. (buat saya lo yaaaa..)

_cheers!

2 komentar:

  1. perbedaan diciptakan utk saling melengkapi bukan justru dijauhkan...
    suka dehh :)

    BalasHapus
  2. saya setuju bgt sm Mba Tya.. :)

    BalasHapus