Sabtu, 29 Mei 2010

I hate it when i feel this.

First of all..

Apa yang anda rasakan ketika bertemu dengan orang tua pacar atau pasangan anda untuk pertama kali?

Well, saya tidak pernah tahu rasanya. Pertama kali berpacaran (dengan resmi) hanya bertahan lima hari. Dengan jangka waktu yang hanya segitu bagaimana mungkin dia akan mengenalkan saya dengan orang tuanya? Bahkan untuk saling mengenal saja tidak cukup. Pacar kedua (yang sekarang) saya telah menghabiskan waktunya selama dua tahun dengan saya. Mulai dari awal berkenalan sampai sekarang. Pacar saya (arrgh, kepanjangan..let’s just call him “memble”) allright, memble tinggal di kota Jogja hanya sendirian semenjak lulus SMA. Saya juga begitu, jadi....u know lah..
*jadi tidak ada kesempatan untuk saling mengenalkan orang tua (kalau-kalau ada yang tidak dapat mengartikan kata “u know lah” dari saya*

Well, let’s travel back in time..

Dulu waktu saya masih pake kaos kutang dan celana dalem buat tidur siang, serta masih bawa-bawa botol susu keliling rumah (oke, terdengar membuka aib sendiri) saya sering melihat abang saya dengan santainya membawa pacar-pacarnya (yeah, he’s actin’ like don juan or something) ke rumah dan berkenalan dengan orang tua kami.yang bikin saya bangga dengan orang tua saya : mereka selalu menerima jenis apapun dari wanita-wanita yang menjadi pacar abang saya..

Mereka ga mempermasalahkan suku, agama, dan latar belakang wanita-wanita tersebut. ahh, bangganyaa... :). Sekarang, apakah saya salah bila mengharapkan respons yang sama dari orang tua pasangan saya? karena, uhmm.. yah, well..kami jelas berbeda suku (dia sunda saya batak), kami berbeda agama, dan kami berbeda jenis kelamin (ah, sounds so stupid! nevermind..).

Hari ini hari sabtu dan sudah beberapa hari pacar saya tergeletak dengan malang di kamar kosnya. Saya yang merawat, terima kasih (kali-kali ada yang bertanya-tanya siapa yang merawat bocah tua malang tersebut). nah, sampe mana tadi? oh iya, hari ini hari sabtu sekaligus hari raya Waisak. selamat merayakan bagi yang merayakan :).
that's it? nggak dong, hari ini hari...arrgh!! intinya hari ini keluarganya si memble datang baramai-ramai dari Trenggalek ke Jogja. ditotal-total ada 3 mobil dan beberapa motor katanya. waktu saya tanya kenapa yang datang menjemput banyak sekali? dan dia jawab kalau dia adalah anak kesayangan kampungnya. oh, well what more can i say...

Memble bilang kepada saya untuk datang di hari minggu siang buat kangen-kangenan sebelum dia pulang kampung. tapi saya malu, malu luar biasa. belum belum saya sudah memikirkan kesan buruk yang akan ditangkap keluarganya saat melihat saya. saya tahu pikiran seperti ini nggak baik, makanya saya benci saat saya merasakan hal ini *lihat judul*. sampai detik ini saya masih tidak bisa memutuskan apakah saya akan pergi ke tempat si memble atau tidak besok siang.
ah, tak bisakah saya sedikit saja membuang rasa malu yang over ini? lalu dengan santai dan senyum yang menawan saya datang ke tempat memble dan berkenalan dengan keluarganya? tentu saja tidak bisa! sejak kapan saya punya senyum yang menawan? seriously, saya sendiri takut bercermin sambil tersenyum. -.-"
Yah, saya serahkan keputusan untuk pergi ke rumahnya atau tidak kepada mood saya di esok hari. dan semoga malam ini rasa rendah diri, malu, minder, canggung atau yang masih sepupunya di dalam diri saya berkurang kadarnya.
amin.

-cheers..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar